Pajak Honda Civic 1981 di Indonesia Berapa dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Pajak Honda Civic 1981 di Indonesia Berapa dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

OTOMAGZ -Mobil klasik bukan hanya sekadar kendaraan tua yang masih bisa dipakai. Bagi sebagian orang, ia adalah simbol gaya hidup, barang koleksi, bahkan investasi bernilai tinggi. Salah satu yang paling banyak diburu kolektor di Indonesia adalah Honda Civic 1981.

Namun, di balik pesona desain kotak dan karakter mesin klasiknya, ada satu hal yang tidak bisa diabaikan: pajak kendaraan bermotor (PKB). Meski berusia lebih dari empat dekade, Civic 1981 yang masih beredar di jalan raya tetap memiliki kewajiban pajak seperti mobil baru.

Lalu, berapa sebenarnya pajak mobil ini? Bagaimana cara menghitungnya? Dan apakah ada keistimewaan bagi pemilik mobil klasik? Mari kita bahas lebih dalam.

 

Mengapa Pajak Civic 1981 Masih Relevan?

Honda Civic 1981 sudah menjadi bagian dari sejarah otomotif. Meski statusnya klasik, mobil ini tetap masuk dalam kategori kendaraan aktif apabila masih memiliki STNK dan BPKB yang sah. Itu artinya, kewajiban pajak tidak bisa diabaikan.

Beberapa alasan kenapa pajak mobil klasik tetap penting:

  • Legalitas Berkendara – Tanpa bayar pajak, STNK bisa mati dan mobil tidak bisa dipakai di jalan umum.
  • Nilai Kolektor – Civic 1981 yang pajaknya hidup memiliki nilai jual lebih tinggi di showroom mobil klasik.
  • Ketenangan Pemilik – Pemilik bisa lebih tenang karena mobil tetap legal untuk dipakai.

 

Jenis Pajak yang Berlaku untuk Honda Civic 1981

Ada beberapa jenis pajak yang melekat pada mobil ini, sama seperti kendaraan lainnya:

1. PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)

PKB dihitung berdasarkan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikali tarif pajak yang berlaku. Untuk mobil pribadi, tarif umumnya 1,5% dari NJKB.

2. SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan)

Besarnya sekitar Rp 143.000 – Rp 150.000 per tahun untuk mobil penumpang. Dana ini dikelola Jasa Raharja sebagai perlindungan dasar bila terjadi kecelakaan.

3. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)

Jika Civic 1981 berpindah tangan, maka ada tambahan biaya berupa BBN, umumnya 1% dari NJKB.

Pajak Honda Civic 1981 di Indonesia Berapa dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Cara Menghitung Pajak Civic 1981

Meski Civic 1981 tergolong mobil klasik, sistem penghitungan pajaknya tetap sama dengan mobil baru.

Rumus PKB:

PKB = NJKB × Tarif Pajak

Contoh simulasi (perkiraan):

Harga pasaran Civic 1981: Rp 170 juta (nilai koleksi di showroom).

NJKB bisa ditetapkan lebih rendah oleh Samsat, misalnya Rp 70 juta.

PKB = 70.000.000 × 1,5% = Rp 1.050.000 per tahun.

Ditambah SWDKLLJ Rp 143.000.

Total pajak tahunan: ± Rp 1,193 juta.

Tentu saja angka ini bisa berbeda tiap daerah karena NJKB ditentukan pemerintah provinsi. Namun, kisaran pajak Civic 1981 relatif lebih murah dibandingkan mobil baru dengan harga sama.

 

Apakah Civic 1981 Mendapat Diskon Pajak?

Beberapa daerah di Indonesia memberikan keringanan pajak untuk mobil klasik. Misalnya, ada program:

  • Diskon PKB untuk kendaraan berusia lebih dari 10–20 tahun.
  • Pemutihan Pajak (penghapusan denda) yang rutin digelar di berbagai provinsi.

Namun, kebijakan ini tidak berlaku seragam di semua daerah. Jadi, pemilik Civic klasik sebaiknya mengecek regulasi Samsat di domisilinya.

 

Tips Hemat Bayar Pajak Civic Klasik

Cek Program Pemutihan Pajak

Pemerintah daerah sering mengadakan pemutihan, di mana denda pajak dihapus.

Gunakan Aplikasi Samsat Online

Lebih praktis, bisa bayar dari rumah tanpa antre panjang.

Bayar Tepat Waktu

Menghindari denda keterlambatan yang bisa menambah biaya.

Simpan Bukti Pembayaran

Bukti pembayaran yang lengkap bisa meningkatkan nilai jual mobil klasik Anda.

 

Pajak Honda Civic 1981 di Indonesia Berapa dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Kisah Pemilik Civic 1981 dalam Urusan Pajak

Beberapa kolektor mobil klasik berbagi cerita menarik seputar pajak Civic 1981:

  • Ada yang merasa lebih hemat dibanding mobil baru, karena meski nilai jual tinggi, NJKB yang ditetapkan Samsat sering lebih rendah.
  • Sebagian pemilik menyebut bahwa membayar pajak rutin justru menambah nilai prestise, karena Civic 1981 yang pajaknya hidup lebih mudah dijual kembali.
  • Ada juga yang sengaja membayar pajak lima tahunan lebih cepat agar STNK selalu up to date saat ikut pameran mobil klasik.

 

Kesalahan yang Harus Dihindari Pemilik Civic Klasik

  1. Menunda pembayaran pajak hingga menumpuk.
  2. Mengabaikan perpanjangan STNK lima tahunan.
  3. Menganggap mobil klasik tidak perlu bayar pajak.

Padahal, tanpa pajak hidup, Civic 1981 bisa dianggap tidak legal di jalan raya.

 

Honda Civic 1981 bukan sekadar mobil tua, melainkan ikon klasik yang semakin bernilai tinggi. Namun, nilai itu baru bisa benar-benar terjaga jika pemilik patuh membayar pajak.

Jasa Pembuatan Website https://wa.me/62895639068080

Dengan pajak tahunan yang relatif terjangkau, Civic 1981 tetap bisa digunakan dengan nyaman sekaligus menjadi aset investasi otomotif. Bagi kolektor, menjaga legalitas lewat pajak bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap warisan otomotif.

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *