Jenis-Jenis Truk Berdasarkan Fungsinya
Memahami Klasifikasi Truk yang
Beragam
OTOMAGZ - Dunia truk jauh lebih beragam
daripada yang terlihat sekilas. Setiap truk yang kita lihat di jalan raya
dirancang dan dibangun untuk tujuan yang sangat spesifik, dioptimalkan untuk
membawa jenis muatan tertentu dengan cara yang paling efisien dan aman.
Memahami jenis truk di Indonesia
dan klasifikasinya akan memberikan kita wawasan tentang betapa kompleksnya
ekosistem logistik darat. Dari pengangkut paket di dalam kota hingga raksasa
pembawa alat berat, setiap jenis memiliki nama, konfigurasi, dan peran yang
berbeda.
Klasifikasi kendaraan berat ini umumnya didasarkan pada
beberapa faktor, seperti jumlah sumbu (as roda), kapasitas muatan (tonase), dan
yang paling utama, bentuk karoseri atau wadah muatannya yang disesuaikan dengan
fungsinya.
Kami akan menjadi panduan Anda untuk
mengenal berbagai jenis truk yang paling umum beroperasi di Indonesia. Dari si
lincah CDE hingga sang raksasa trailer, mari kita bedah satu per satu.
Truk Kargo Umum (General Cargo)
Ini adalah kategori truk yang paling
sering kita jumpai. Mereka dirancang untuk mengangkut berbagai macam barang
kering (dry goods) yang tidak memerlukan penanganan khusus.
Kategori ini sendiri dibagi lagi
berdasarkan kapasitas muatannya, dari yang ringan hingga yang sangat berat.
Light-Duty: Pick-up dan CDE (Colt Diesel Engkel)
Truk ringan atau light-duty
adalah tulang punggung untuk distribusi barang di dalam kota (city logistics).
Kapasitas angkutnya biasanya di bawah 5 ton.
Contoh paling umum adalah mobil
pick-up dan truk CDE (Colt Diesel Engkel). CDE mudah dikenali dari
konfigurasinya yang memiliki 4 roda: 2 di depan dan 2 di belakang. Truk ini
sangat lincah untuk masuk ke jalan-jalan yang lebih sempit.
Medium-Duty: CDD (Colt Diesel Double) dan Fuso
Naik satu kelas, kita bertemu dengan
truk medium atau medium-duty. Truk di kelas ini memiliki kapasitas
angkut antara 5 hingga 15 ton dan menjadi andalan untuk distribusi antar kota
dalam satu provinsi.
Contoh paling populernya adalah truk
CDD (Colt Diesel Double) yang memiliki 6 roda (2 di depan, 4 di belakang)
untuk menopang beban lebih berat. Truk sekelas Mitsubishi Fuso atau Hino Ranger
juga termasuk dalam kategori ini. Karoserinya pun beragam, ada bak terbuka,
boks tertutup, hingga wing box.
Heavy-Duty: Truk Tronton dan Trailer
Ini adalah kelas para raksasa
jalanan, dirancang untuk angkutan berat jarak jauh antar provinsi. Truk heavy-duty
memiliki kapasitas angkut di atas 20 ton.
Yang termasuk di sini adalah Truk
Tronton, yang memiliki 3 sumbu roda dengan total 10 roda (2 di depan, 8 di
belakang). Di atasnya lagi ada Truk Trintin dan Trinton dengan konfigurasi
sumbu yang lebih kompleks, serta yang terbesar adalah truk trailer atau truk
gandeng.
![]() |
| sumber gambar: antaranews.com |
Truk Spesialisasi Cairan dan Gas
Tidak semua barang bisa diangkut
menggunakan bak atau boks biasa. Untuk mengangkut muatan berupa cairan atau
gas, diperlukan truk dengan wadah khusus yang dirancang untuk keamanan tingkat
tinggi.
Truk-truk ini memiliki regulasi yang
sangat ketat karena seringkali membawa material yang mudah terbakar atau
berbahaya.
Truk Tangki BBM dan Kimia
Truk tangki adalah pemandangan yang sangat umum
di jalan raya. Mereka bertugas mendistribusikan berbagai jenis cairan, mulai
dari yang paling vital seperti bahan bakar minyak (BBM) dan air bersih, hingga
bahan kimia industri.
Bentuk tangkinya bisa berupa
silinder atau elips, dan seringkali memiliki sekat-sekat internal (baffle)
untuk mengurangi guncangan cairan saat truk bermanuver.
Truk Pengangkut Gas (LPG/LNG)
Untuk mengangkut gas seperti LPG
(Liquefied Petroleum Gas) atau LNG (Liquefied Natural Gas), diperlukan tangki
dengan spesifikasi yang lebih tinggi lagi. Tangki ini harus mampu menahan
tekanan yang sangat tinggi.
Desain tangki yang tebal dan kokoh
serta berbagai katup pengaman menjadi ciri khas dari truk jenis ini.
Keselamatan adalah prioritas nomor satu dalam pengangkutan material seperti
ini.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Dump Truck Terbaik untuk Proyek Tambang dan Konstruksi
Truk untuk Material Konstruksi
Sektor konstruksi adalah salah satu
pengguna armada truk spesialis terbesar. Proyek pembangunan, dari gedung
pencakar langit hingga jalan tol, sangat bergantung pada pasokan material yang
diantar oleh truk-truk pekerja keras ini.
Dua jenis truk yang paling identik
dengan dunia konstruksi adalah truk dump dan truk molen.
Truk Dump (Dump Truck)
Truk dump atau truk jungkit
adalah truk yang karoserinya dilengkapi dengan sistem hidrolik. Sistem ini
memungkinkan bak belakangnya untuk diangkat dan "menumpahkan"
muatannya dengan mudah.
Truk ini adalah andalan untuk
mengangkut material curah seperti pasir, tanah, kerikil, dan batu bara.
Ukurannya pun sangat bervariasi, dari yang sekelas CDD hingga raksasa-raksasa
yang digunakan di area pertambangan.
Truk Molen (Mixer Truck)
Truk molen atau mixer truck
memiliki fungsi yang sangat spesifik: mengangkut beton segar dari pabrik
pencampuran (batching plant) ke lokasi proyek. Tabung atau
"molen" di belakangnya akan terus berputar selama perjalanan.
Tujuan dari putaran ini adalah untuk
menjaga agar campuran beton tidak mengeras sebelum tiba di lokasi pengecoran.
Ini adalah truk yang pergerakannya sangat dikejar oleh waktu.
![]() |
| sumber gambar: omorental.com |
Truk untuk Muatan Khusus
Di luar kategori-kategori di atas,
masih banyak lagi jenis truk di Indonesia yang dirancang untuk muatan
yang sangat spesifik. Truk-truk ini seringkali memiliki bentuk yang unik sesuai
dengan barang yang diangkutnya.
Mereka adalah solusi logistik untuk
barang-barang yang tidak bisa diangkut dengan truk biasa.
Truk Kontainer (Container Lorry)
Truk kontainer, yang biasanya berupa truk trailer,
adalah tulang punggung dari sistem logistik ekspor-impor. Truk ini dirancang
khusus untuk mengangkut peti kemas standar (20 feet atau 40 feet).
Sasis trailernya dilengkapi dengan
kunci putar (twist lock) untuk mengamankan peti kemas. Truk-truk inilah
yang menghubungkan pelabuhan dengan kawasan industri dan gudang-gudang di
pedalaman.
Truk Pendingin (Refrigerated Truck)
Untuk mengangkut barang yang
sensitif terhadap suhu, seperti produk makanan beku, es krim, daging, atau
obat-obatan, digunakanlah truk pendingin. Boksnya memiliki lapisan insulasi
tebal dan dilengkapi dengan unit pendingin (refeer) sendiri.
Unit pendingin ini akan terus
bekerja selama perjalanan untuk menjaga suhu di dalam boks tetap stabil sesuai
dengan kebutuhan muatan.
Car Carrier dan Towing
Car carrier adalah truk yang dimodifikasi untuk
mengangkut mobil baru dari pabrik ke dealer. Strukturnya bisa bertingkat untuk
memaksimalkan jumlah mobil yang bisa diangkut dalam satu kali jalan.
Sementara itu, truk towing
atau truk derek adalah truk yang digunakan untuk mengevakuasi kendaraan yang
mogok atau mengalami kecelakaan.
Bagaimana Membaca Konfigurasi Sumbu
Roda?
Dalam klasifikasi kendaraan berat,
Anda akan sering mendengar istilah konfigurasi sumbu, seperti 1.2, 2.2, atau
2.4. Angka pertama menunjukkan jumlah sumbu di depan, dan angka kedua
menunjukkan jumlah sumbu penggerak di belakang.
Ini adalah cara cepat untuk memahami
spesifikasi teknis sebuah truk.
Sebagai contoh, truk CDD dengan 6
roda memiliki konfigurasi sumbu 1.2. Ini berarti ia memiliki 1 sumbu di depan
(2 roda) dan 2 sumbu di belakang (4 roda), menjadikannya lebih kuat dari CDE
yang konfigurasinya 1.1.
Ada Truk yang Tepat untuk Setiap
Pekerjaan
Keragaman jenis truk di Indonesia
adalah cerminan dari kompleksitas ekonomi dan kebutuhan logistik negara ini.
Dari gang-gang sempit di perkotaan hingga jalanan terjal di area pertambangan,
selalu ada truk yang dirancang khusus untuk pekerjaan tersebut.
Dari truk CDE yang lincah, truk
tangki yang vital, hingga truk kontainer yang menjadi gerbang
perdagangan global, setiap jenis memiliki peran yang tak tergantikan.
Memahami klasifikasi ini tidak hanya
menambah wawasan kita tentang dunia otomotif. Hal ini juga membuat kita lebih
mengapresiasi orkestrasi logistik luar biasa yang terjadi setiap hari di
jalanan, yang memastikan semua kebutuhan kita dapat terpenuhi.
Penulis: Omar Maulana





