Perbedaan Tekanan Kabin dan Dampaknya ke Penumpang
Mengapa Tekanan Kabin Diperlukan
OTOMAGZ - Saat sebuah pesawat komersial terbang di ketinggian jelajah sekitar 30.000 hingga 40.000 kaki (sekitar 9-12 km), tekanan udara di luar pesawat sangatlah rendah. Pada ketinggian tersebut, oksigen menjadi sangat tipis.
Jika kabin pesawat tidak memiliki tekanan kabin pesawat buatan, penumpang dan kru tidak akan bisa bernapas dengan normal. Oksigen yang tipis juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti hipoksia, yang dapat berakibat fatal.
Oleh karena itu, sistem
pressurization adalah sebuah keharusan dalam penerbangan modern.
Fungsi utama dari sistem pressurization adalah untuk menjaga tekanan udara di dalam kabin tetap stabil dan setara dengan ketinggian yang lebih rendah, biasanya setara dengan ketinggian sekitar 6.000 hingga 8.000 kaki (sekitar 1.800 - 2.400 meter) di atas permukaan laut.
Di ketinggian ini, manusia bisa bernapas dengan normal
dan merasa nyaman. Tanpa sistem ini, penerbangan jarak jauh tidak akan mungkin
terjadi.
Cara Kerja Sistem Pressurization di
Pesawat
Mekanisme sistem pressurization
di pesawat modern adalah sebuah mahakarya teknik yang kompleks. Sistem ini
bekerja dengan dua langkah utama:
- Udara dari Mesin: Saat mesin pesawat beroperasi,
ia tidak hanya menghasilkan tenaga dorong, tetapi juga mengambil udara
dari luar. Udara ini kemudian dipompa ke dalam kabin.
- Katup Pengatur Tekanan (Outflow Valve): Tekanan di dalam kabin diatur
oleh sebuah katup khusus yang disebut outflow valve. Katup ini
secara otomatis akan membuka dan menutup untuk mengeluarkan udara dari
dalam kabin.
Sinergi antara pompa udara dari
mesin dan outflow valve inilah yang menjaga tekanan kabin pesawat
tetap stabil. Sistem ini bekerja terus-menerus, menyesuaikan tekanan udara di
dalam kabin sesuai dengan ketinggian jelajah pesawat.
![]() |
| sumber gambar: travel.kompas |
Dampak Tekanan Kabin terhadap Tubuh
Meskipun tekanan kabin pesawat
diatur untuk kenyamanan, perubahan tekanan ini tetap dapat memengaruhi tubuh,
terutama saat pesawat lepas landas dan mendarat.
- Telinga:
Ini adalah dampak yang paling sering dirasakan. Perubahan tekanan yang
cepat dapat menyebabkan tekanan di telinga, yang seringkali terasa sakit
atau tidak nyaman.
- Sinus:
Penumpang yang memiliki masalah sinus juga bisa merasakan sakit saat
terjadi perubahan tekanan.
- Perut:
Gas di dalam tubuh dapat mengembang saat tekanan menurun, yang dapat
menyebabkan perut terasa kembung.
- Kelelahan: Meskipun udara di dalam kabin sudah difilter, ia
memiliki kelembaban yang sangat rendah. Udara kering ini dapat menyebabkan
dehidrasi, yang dapat menyebabkan kelelahan.
Dampak-dampak ini adalah bagian dari
pengalaman kesehatan penerbangan.
![]() |
| sumber gambar: travel.kompas |
Tips Penumpang untuk Mengurangi
Ketidaknyamanan
Untuk mengurangi ketidaknyamanan
yang disebabkan oleh tekanan kabin pesawat, ada beberapa tips yang bisa
Anda ikuti.
- Mengunyah Permen Karet atau Menguap: Ini adalah cara yang paling
efektif untuk mengurangi tekanan di telinga. Mengunyah permen karet atau
menguap dapat membantu menyeimbangkan tekanan di telinga Anda.
- Minum Air yang Cukup: Minum banyak air untuk
mencegah dehidrasi. Hindari minuman berkafein atau beralkohol, karena
dapat memperburuk dehidrasi.
- Gunakan Earphone atau Earplug: Menggunakan earphone
atau earplug dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang
disebabkan oleh tekanan di telinga.
- Tidur:
Tidur selama penerbangan dapat membantu mengurangi dampak perubahan
tekanan.
- Gerakkan Tubuh: Sesekali, gerakkan tubuh Anda. Meregangkan kaki
atau berdiri sebentar di lorong dapat membantu meningkatkan sirkulasi
darah.
Dengan mengikuti tips ini, Anda bisa
memastikan kenyamanan penumpang selama penerbangan.
Tekanan kabin pesawat adalah sebuah keharusan yang menjaga keselamatan dan kenyamanan kita saat terbang. Sistem pressurization yang canggih adalah pahlawan tak terlihat yang memastikan kita dapat bernapas dengan normal di ketinggian yang ekstrem.
Sumber Gambar 1: travel.kompas
Penulis: Omar Maulana





