Perbandingan Fortuner 2.4L vs 2.8L, Siapa Punya Torsi Lebih Galak di Jalan Nyata
OTOMAGZ - Selama bertahun-tahun, Toyota Fortuner
dikenal sebagai SUV diesel tangguh yang tak hanya kuat di medan berat tetapi
juga nyaman digunakan harian. Namun, munculnya dua pilihan mesin diesel — 2.4L
dan 2.8L — sering menimbulkan pertanyaan di forum otomotif: “Apakah
perbedaan 400 cc itu benar-benar terasa?”
Banyak calon pembeli bertanya hal yang sama: “Kalau digunakan untuk tanjakan
dan jalan tol, apakah performanya jauh berbeda?”
Jawabannya tak sesederhana melihat angka tenaga di brosur, karena ada faktor
torsi, karakter mesin, serta teknologi VNT Turbo yang ikut menentukan sensasi
berkendara.
Mesin
1GD-FTV vs 2GD-FTV, Apa yang Membedakan?
Dua varian mesin Fortuner sama-sama
mengandalkan teknologi diesel modern dengan sistem common rail dan VNT Turbo
(Variable Nozzle Turbo).
Versi 2.4L menggunakan mesin berkode 2GD-FTV, menghasilkan tenaga sekitar 149
PS dan torsi 400 Nm.
Sementara versi 2.8L dibekali mesin 1GD-FTV, dengan tenaga mencapai 204 PS dan
torsi 500 Nm.
Perbedaan 100 Nm pada torsi puncak inilah yang menjadi pembeda utama saat
berakselerasi dari kecepatan rendah atau ketika menaklukkan tanjakan panjang.
Namun, apakah 2.8L benar-benar terasa jauh lebih kuat dalam praktiknya?
Torsi
dan Akselerasi di Dunia Nyata
Salah satu pertanyaan populer di
Google adalah: “Apakah torsi Fortuner 2.8L lebih terasa saat digunakan di
perkotaan?”
Jawabannya, ya, terutama pada putaran rendah di bawah 2.000 rpm. Fortuner 2.8L
punya torsi instan yang membuat mobil terasa lebih ringan saat diajak start
dari diam atau melewati kemacetan.
Sedangkan versi 2.4L membutuhkan sedikit momentum sebelum tenaga optimalnya
keluar.
Ketika diuji dalam kondisi 0–100 km/jam, varian 2.8L mampu menembus waktu
sekitar 10,5 detik, sedangkan 2.4L berada di kisaran 12 detik. Selisih waktu
ini memang tampak kecil di atas kertas, tetapi dalam penggunaan harian —
terutama ketika menyalip truk di jalan tol — perbedaan itu terasa jelas.
Torsi besar membuat respons pedal gas lebih spontan, sehingga Fortuner 2.8L
lebih percaya diri untuk overtaking tanpa perlu menekan gas dalam-dalam.
![]() |
| Sumber Gambar: Pinterest |
Kemampuan
Menanjak dan Daya Dorong di Medan Berat
Pertanyaan berikutnya yang sering
muncul adalah: “Fortuner mana yang lebih kuat di tanjakan?”
Pada jalur seperti Puncak atau tanjakan curam di jalur Malang–Batu, Fortuner
2.8L menunjukkan keunggulan nyata. Torsi besar yang tersedia sejak putaran
bawah membuatnya mampu menanjak tanpa perlu sering berpindah gigi.
Teknologi VNT Turbo turut membantu mengatur tekanan udara secara adaptif,
menjaga tenaga tetap stabil meski di ketinggian.
Sebaliknya, Fortuner 2.4L memerlukan sedikit usaha ekstra, terutama jika membawa
muatan penuh.
Namun, versi 2.4L tetap cukup tangguh untuk kebutuhan harian atau perjalanan
keluarga di rute berbukit ringan — asal pengemudi terbiasa mengatur momentum
dan perpindahan gigi.
Performa
di Jalan Tol, Siapa Lebih Nyaman?
Ketika berpindah ke kecepatan tinggi
di jalan tol, kedua varian menunjukkan karakter yang berbeda.
Fortuner 2.8L terasa lebih tenang namun bertenaga, karena rasio gigi transmisi
otomatisnya memanfaatkan torsi besar untuk menjaga putaran mesin tetap rendah.
Hasilnya, selain akselerasi lebih cepat, konsumsi bahan bakar juga tetap
efisien — hal yang kerap mengejutkan bagi penggemar mesin besar.
Sedangkan Fortuner 2.4L menawarkan kenyamanan berkendara yang sedikit lebih
lembut, dengan suara mesin yang lebih halus dan getaran lebih minim.
Untuk perjalanan jauh seperti Jakarta–Surabaya, versi 2.4L cocok bagi pengemudi
yang mengutamakan efisiensi dan ketenangan kabin. Tapi bagi yang sering
menyalip di jalan tol panjang atau membawa beban berat, 2.8L jelas memberikan
rasa aman dan tenaga ekstra yang meyakinkan.
![]() | |
|
Efisiensi
dan Biaya Operasional
Satu hal yang sering jadi pertimbangan
adalah efisiensi bahan bakar.
Dalam berbagai uji coba, Fortuner 2.4L mencatat konsumsi sekitar 12–13 km/liter
dalam kombinasi kota dan tol, sedangkan 2.8L sedikit lebih boros di kisaran
10–11 km/liter.
Namun, perbedaan ini bisa diimbangi dengan performa yang jauh lebih responsif
dan kemampuan menanjak yang tidak perlu diragukan.
Kedua mesin tetap termasuk efisien di kelas SUV diesel ladder frame, berkat
teknologi common rail dan VNT Turbo yang mengoptimalkan pembakaran.
Mana
yang Sebaiknya Dipilih?
Jika Anda lebih sering berkendara di
kota dengan rute harian, atau mengutamakan efisiensi bahan bakar, maka Fortuner
2.4L bisa menjadi pilihan logis.
Namun, bila Anda sering menghadapi tanjakan, membawa beban berat, atau mencari
SUV diesel dengan performa tinggi, Fortuner 2.8L adalah jawaban yang tepat.
Tambahan torsi sebesar 100 Nm memberikan dampak signifikan terhadap akselerasi
dan daya dorong, terutama pada kondisi real-world driving.
Mesin 1GD-FTV tak hanya menawarkan tenaga kuda lebih besar, tetapi juga power
delivery yang halus dan stabil di berbagai medan.
Perbedaan Fortuner 2.4L dan 2.8L bukan
sekadar angka di brosur, tetapi pengalaman nyata yang bisa dirasakan di balik
kemudi.
Torsi besar, akselerasi cepat, serta kemampuan menanjak yang impresif
menjadikan Fortuner 2.8L unggul untuk pengemudi yang menginginkan performa
maksimal.
Sementara Fortuner 2.4L tetap menjadi pilihan efisien dan rasional untuk
penggunaan harian.
Keduanya mencerminkan evolusi performa diesel Toyota yang makin matang,
efisien, dan ramah digunakan di berbagai kondisi jalan Indonesia.


.webp)

