Efisiensi BBM dan Biaya Operasional Fortuner 2.4L vs 2.8L, Mana yang Lebih Rasional?

Efisiensi BBM dan Biaya Operasional Fortuner 2.4L vs 2.8L, Mana yang Lebih Rasional? 

OTOMAGZ Banyak calon pemilik Toyota Fortuner bingung memilih antara varian 2.4L dan 2.8L. Perbedaan tenaga dan kapasitas mesin memang menarik, tetapi pertanyaan paling umum tetap sama: “Mana yang lebih efisien dan ekonomis untuk penggunaan sehari-hari?”
Mari bahas satu per satu berdasarkan data dan pengalaman pengguna.

 

Apakah Fortuner 2.8L Jauh Lebih Boros Dibanding 2.4L?

Pertanyaan ini sering muncul di forum otomotif. Berdasarkan pengujian OtoDriver, Fortuner 2.8L mencatat konsumsi 11,6 km/liter dalam kondisi dalam kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam.
Sementara GridOto melaporkan bahwa Fortuner 2.4L mampu mencapai sekitar 12,1 km/liter pada kondisi serupa.

Namun, di jalan tol atau rute luar kota, perbedaan efisiensi tersebut makin kecil. Hal ini karena mesin 2.8L punya torsi besar sehingga mampu mempertahankan kecepatan tanpa harus memacu putaran mesin tinggi.
Kesimpulannya, ya — varian 2.8L sedikit lebih boros di kemacetan, tapi tetap efisien di perjalanan jauh.

 

Berapa Selisih Biaya BBM per Tahun?

Mari ambil contoh sederhana: jarak tempuh 20.000 km per tahun, dengan harga solar Rp15.000 per liter.

  • Fortuner 2.4L (12,5 km/l): butuh ±1.600 liter biaya sekitar Rp24 juta
  • Fortuner 2.8L (11,5 km/l): butuh ±1.740 liter biaya sekitar Rp26,1 juta

Artinya, selisihnya hanya sekitar Rp2–3 juta per tahun.
Jadi, jika Anda menginginkan performa lebih bertenaga, selisih biaya bahan bakar ini tergolong wajar untuk SUV kelas besar seperti Fortuner.

Efisiensi BBM dan Biaya Operasional Fortuner 2.4L vs 2.8L, Mana yang Lebih Rasional?
Sumber Gambar: Pinterest

Apakah Servis dan Perawatannya Jauh Lebih Mahal?

Pertanyaan berikutnya: “Apakah versi 2.8L lebih mahal dalam hal servis?”
Berdasarkan data Toyota Astrido, biaya servis rutin Fortuner pada 80.000 km berkisar Rp1,8 juta.
Sedangkan total biaya servis selama lima tahun diperkirakan mencapai Rp16 juta menurut Oto.com — berlaku untuk semua varian, baik 2.4L maupun 2.8L.

Perbedaan biaya antara keduanya tidak terlalu signifikan. Varian 2.8L hanya sedikit lebih mahal karena membutuhkan volume oli dan komponen tertentu yang berbeda.
Sementara itu, data dari GridOto menunjukkan bahwa servis hingga 100.000 km masih di kisaran Rp12 jutaan, tergantung kondisi kendaraan dan jenis suku cadang.

Kesimpulannya, biaya perawatan Fortuner diesel tergolong stabil dan tidak membebani secara jangka panjang, baik pada varian 2.4L maupun 2.8L.

 

Bagaimana Trade-off Antara Tenaga dan Efisiensi?

Calon pembeli sering bertanya: “Kalau sering membawa beban berat atau melewati tanjakan, apakah 2.4L cukup kuat?”
Fortuner 2.8L jelas unggul dalam urusan torsi. Mesin ini mampu menghasilkan hingga 500 Nm, sedangkan 2.4L sekitar 400 Nm (tergantung model).
Perbedaan ini terasa nyata saat melibas tanjakan curam, menarik trailer, atau berkendara di medan berat.

Namun, jika aktivitas harian Anda hanya di perkotaan, tanpa beban berlebih, maka 2.4L sudah cukup. Mesin lebih kecil memberi efisiensi lebih baik, suara lebih halus, dan beban pajak kendaraan juga sedikit lebih ringan.

Jadi, jika Anda sering bepergian jauh dan mengutamakan performa, 2.8L lebih ideal. Tapi untuk penggunaan harian ringan, 2.4L lebih hemat dan rasional.

Efisiensi BBM dan Biaya Operasional Fortuner 2.4L vs 2.8L, Mana yang Lebih Rasional?
Sumber Gambar: Pinterest


Bagaimana dengan Nilai Jual Kembali dan Daya Tahan?

Pertanyaan lain yang sering muncul di Google adalah: “Varian mana yang lebih awet dan mudah dijual kembali?”
Faktanya, kedua varian punya reputasi ketahanan sangat baik. Selama servis dilakukan rutin dan bahan bakar yang digunakan berkualitas, keduanya bisa bertahan hingga ratusan ribu kilometer tanpa masalah besar.

Namun, di pasar mobil bekas, varian 2.8L cenderung punya daya tarik lebih tinggi karena performa dan fitur yang lebih lengkap.
Artinya, meskipun biaya awal dan operasional sedikit lebih besar, nilai jual kembali Fortuner 2.8L umumnya lebih stabil di pasar sekunder.

 

Jadi, Fortuner 2.4L atau 2.8L, Mana yang Lebih Layak?

Jika efisiensi bahan bakar dan biaya kepemilikan menjadi prioritas utama, Fortuner 2.4L adalah pilihan bijak.
Namun, jika Anda ingin tenaga besar, respons mesin cepat, dan nilai jual kembali kuat, maka Fortuner 2.8L memberikan kepuasan lebih.
Selisih konsumsi solar dan biaya perawatan tidak terlalu besar, sehingga keputusan akhir sebaiknya disesuaikan dengan gaya hidup dan kebutuhan Anda sendiri.

 

Pertanyaan Umum dari Pembaca

1. Apakah Fortuner 2.8L cocok untuk penggunaan dalam kota?
Cocok, meski konsumsi BBM sedikit lebih tinggi. Mesin 2.8L tetap efisien bila berkendara santai dan menjaga putaran mesin rendah.

2. Apakah 2.4L terasa lemot dibanding 2.8L?
Tidak terlalu, terutama untuk penggunaan normal. Namun saat membawa muatan berat atau di tanjakan panjang, 2.8L lebih unggul.

3. Apakah pajak tahunan 2.8L jauh lebih mahal?
Selisihnya tidak besar, umumnya hanya berbeda beberapa ratus ribu rupiah per tahun tergantung wilayah.

 

Fortuner 2.4L menawarkan efisiensi dan kepraktisan yang lebih baik untuk penggunaan harian, sedangkan 2.8L memberikan performa lebih kuat dan daya tahan luar biasa di medan berat.
Pilihlah sesuai kebutuhan dan karakter penggunaan Anda.
Karena pada akhirnya, efisiensi terbaik bukan hanya dari mesin, tetapi dari cara Anda mengendarainya.

Jasa Pembuatan Website 



Published by: Margareta Tyas Kurniawati


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *