Apa Mobil Listrik Terlaris Nomor 1?
Membaca Peta Persaingan Mobil
Listrik Indonesia 2025
OTOMAGZ - Pasar mobil listrik di Indonesia
pada tahun 2025 menunjukkan pertumbuhan yang fenomenal, dengan angka penjualan
yang terus memecahkan rekor baru setiap bulannya. Persaingan pun semakin
memanas seiring dengan datangnya berbagai model baru yang menarik.
Di tengah persaingan ini, selalu
menarik untuk melihat siapa yang berhasil merebut hati konsumen dan menduduki
takhta sebagai raja mobil listrik Indonesia. Data penjualan tidak hanya
menunjukkan popularitas sebuah model, tetapi juga merefleksikan tren,
kebutuhan, dan daya beli masyarakat.
Pertanyaan "apa mobil listrik
terlaris nomor 1?" menjadi sangat relevan bagi calon pembeli. Model yang
laris seringkali dianggap sebagai pilihan yang "aman" karena telah
terbukti diterima oleh pasar.
Kami akan mengulas data
penjualan terkini untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kita akan menganalisis
siapa pemimpin pasar saat ini dan faktor-faktor apa yang mendorong kesuksesan
mereka.
Analisis Data Penjualan Terkini
(Berdasarkan GAIKINDO)
Untuk menentukan mobil listrik
terlaris, kita perlu merujuk pada data yang kredibel. Sumber data penjualan
mobil paling sahih di Indonesia adalah dari Gabungan Industri Kendaraan
Bermotor Indonesia (GAIKINDO).
GAIKINDO setiap bulan merilis data
distribusi wholesales (dari pabrik ke dealer). Data ini menjadi acuan
utama industri dalam mengukur pangsa pasar setiap merek dan model.
Metodologi dan Sumber Data
Analisis ini
didasarkan pada kompilasi data penjualan GAIKINDO EV secara year-to-date
(YTD) hingga bulan Agustus atau data terakhir yang tersedia di September 2025.
Data ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai performa penjualan
sepanjang tahun berjalan.
Penting untuk dicatat bahwa angka
penjualan bersifat sangat dinamis. Peringkat dapat berubah setiap bulan seiring
dengan adanya peluncuran model baru, program promosi, atau perubahan kebijakan
pemerintah.
![]() |
| sumber gambar: avolta.id |
Sang Penguasa Pasar: Dominasi di
Puncak Klasemen
Berdasarkan data penjualan hingga
kuartal ketiga tahun 2025, takhta mobil listrik terlaris 2025 di
Indonesia secara volume diduduki oleh Wuling BinguoEV. Model ini secara
konsisten mencatatkan angka distribusi ribuan unit setiap bulannya, jauh
mengungguli para pesaingnya.
Namun, jika kita melihat dari sisi
nilai atau di segmen harga yang lebih tinggi, Hyundai Ioniq 5 juga menunjukkan
dominasi yang sangat kuat.
Wuling BinguoEV: Raja di Segmen
Terjangkau
Keberhasilan fenomenal Wuling
BinguoEV laris disebabkan oleh strateginya yang sangat tepat sasaran. Mobil
ini menawarkan kombinasi yang sulit ditolak oleh pasar Indonesia: harga
terjangkau, kabin lapang, jarak tempuh memadai (varian 333 km dan 410 km), dan
desain yang menarik.
Diproduksi secara lokal, BinguoEV
juga menikmati insentif PPN 1% secara penuh, membuat harganya semakin
kompetitif. Ia berhasil mengisi celah pasar sebagai mobil listrik pertama yang
ideal untuk keluarga kecil di perkotaan.
Hyundai Ioniq 5: Pemimpin di Kelas
Menengah-Atas
Meskipun secara jumlah unit berada
di bawah BinguoEV, penjualan Hyundai Ioniq 5 tetap menjadi yang
tertinggi di segmen mobil listrik dengan harga di atas Rp 500 jutaan. Mobil ini
berhasil membangun citra sebagai mobil listrik yang canggih, nyaman, dan
berperforma tinggi.
Statusnya sebagai mobil listrik
pertama yang dirakit secara CKD (Completely Knocked Down) di Indonesia
memberikannya keuntungan harga. Desainnya yang futuristik dan platform E-GMP
yang superior juga menjadi daya tarik utama yang membuatnya tetap diminati.
Faktor-faktor Kunci di Balik
Kesuksesan
Kesuksesan sebuah model mobil tidak
terjadi secara kebetulan. Ada beberapa faktor strategis yang menjadi kunci
mengapa model-model seperti BinguoEV dan Ioniq 5 mampu merajai tangga
penjualan.
Faktor-faktor ini mencakup strategi
produk, dukungan pemerintah, hingga kekuatan jaringan purna jual.
Strategi Harga yang Tepat
Baik Wuling maupun Hyundai berhasil
menempatkan produk mereka pada titik harga yang sangat strategis. Wuling
menyasar volume di segmen harga di bawah Rp 400 juta yang merupakan pasar
terbesar di Indonesia.
Hyundai, di sisi lain, memposisikan
Ioniq 5 sebagai produk "aspirasional yang terjangkau". Harganya
berada di bawah mobil-mobil premium Eropa, namun dengan fitur dan teknologi
yang mampu bersaing.
Produksi Lokal (CKD) dan TKDN
Faktor produksi lokal menjadi
pembeda yang sangat signifikan. Dengan status CKD dan pemenuhan syarat Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN), kedua model ini berhak mendapatkan insentif PPN
1%.
Ini memungkinkan mereka untuk
menawarkan harga jual yang jauh lebih rendah dibandingkan para pesaingnya yang
masih mengimpor mobil secara utuh (CBU).
Jaringan Dealer dan Layanan Purna
Jual
Wuling dan Hyundai adalah merek yang
sudah memiliki jaringan dealer dan bengkel resmi yang tersebar luas di seluruh
Indonesia. Kepercayaan konsumen terhadap layanan purna jual menjadi faktor
penting dalam keputusan pembelian.
Ketersediaan suku cadang dan
kemudahan servis memberikan ketenangan pikiran bagi para pemilik. Ini adalah
keunggulan yang belum tentu dimiliki oleh merek-merek pendatang baru.
Fitur yang Sesuai dengan Selera
Pasar
Kedua model terlaris ini juga
menawarkan fitur-fitur yang sangat sesuai dengan keinginan pasar. Kabin yang
lega, head unit canggih, dan fitur-fitur kenyamanan modern menjadi nilai tambah
yang signifikan.
Wuling BinguoEV, misalnya,
menawarkan interior lapang yang disukai keluarga, sementara Ioniq 5 menawarkan
fitur canggih seperti Vehicle-to-Load (V2L).
![]() |
| sumber gambar: oto.detik.com |
Kuda Hitam dan Pesaing Potensial
Meskipun Wuling dan Hyundai
mendominasi, peta persaingan tidaklah statis. Beberapa merek lain menunjukkan
potensi besar untuk menjadi kuda hitam dan mengancam dominasi keduanya di masa
depan.
Kehadiran para penantang ini membuat
pasar semakin menarik dan kompetitif.
Kebangkitan Merek Tiongkok Lainnya
Merek-merek seperti Neta, Chery
(melalui Omoda E5), dan Morris Garages (MG) terus menunjukkan pertumbuhan
penjualan yang positif. Mereka secara agresif meluncurkan produk-produk baru
dengan harga dan fitur yang sangat kompetitif.
Dengan strategi yang tepat, bukan
tidak mungkin salah satu dari mereka akan merangsek ke posisi tiga besar dalam
waktu dekat.
Model-model Baru yang Mengancam
Dominasi
Ancaman juga datang dari model-model
baru yang akan diluncurkan oleh merek-merek yang sudah mapan. Pabrikan Jepang
seperti Toyota dan Honda diperkirakan akan segera memasuki segmen mobil listrik
rakitan lokal.
Kehadiran mereka dengan kekuatan
merek dan jaringan yang sangat besar tentu akan mengubah peta persaingan mobil
listrik terlaris 2025 secara signifikan.
Bagaimana Tren Ini Mempengaruhi
Pilihan Konsumen?
Data mobil terlaris memberikan
beberapa wawasan penting bagi calon pembeli. Popularitas sebuah model
menunjukkan bahwa ia telah teruji dan diterima dengan baik oleh pasar.
Ini bisa menjadi indikator
keandalan, ketersediaan suku cadang, dan nilai jual kembali yang relatif baik.
Namun, mobil terlaris belum tentu
menjadi pilihan terbaik untuk semua orang. Kebutuhan pribadi, preferensi
desain, dan anggaran tetap harus menjadi pertimbangan utama dalam memilih
mobil.
Siapa Sebenarnya Raja Mobil Listrik
No. 1?
Jadi, untuk menjawab pertanyaan
"apa mobil listrik terlaris nomor 1?", hingga kuartal ketiga 2025,
jawabannya adalah Wuling BinguoEV jika dilihat dari total volume
penjualan unit. Mobil ini adalah raja mobil listrik Indonesia di segmen
pasar massal.
Namun, jika kita berbicara tentang
pemimpin di segmen teknologi dan harga menengah-atas, Hyundai Ioniq 5
adalah juaranya. Keduanya adalah raja di kerajaannya masing-masing.
Dominasi mereka menunjukkan bahwa
kunci untuk menaklukkan pasar mobil listrik Indonesia saat ini adalah kombinasi
dari harga yang tepat (berkat produksi lokal dan insentif) dan produk yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pertarungan untuk merebut takhta di
tahun-tahun berikutnya dipastikan akan semakin seru.
Sumber Gambar 1: otomotif.katadata.co.id
Penulis: Omar Maulana





