8 Cara Merawat Baterai Mobil Listrik Agar Awet dan Jarak Tempuh Maksimal
OTOMAGZ - Selamat datang di era elektrifikasi!
Memiliki mobil listrik seperti Hyundai Ioniq 5 atau Wuling Air EV membawa
banyak keuntungan, mulai dari efisiensi hingga ramah lingkungan. Namun, ada
satu komponen yang menjadi "jantung" sekaligus aset paling berharga
dari mobil Anda: baterai. Wajar jika pertanyaan terbesar yang muncul adalah, "bagaimana
cara merawat baterai mobil listrik agar awet?"
Kabar baiknya, merawat baterai EV
tidak serumit yang dibayangkan. Dengan beberapa kebiasaan sederhana, Anda dapat
secara signifikan memperpanjang umurnya, menjaga performanya tetap prima, dan
memastikan jarak tempuh mobil listrik Anda tetap maksimal selama
bertahun-tahun.
![]() |
| sumber gambar: wuling.id |
Memahami "Nyawa" Mobil
Listrik: Apa itu Kesehatan Baterai (SOH)?
Sebelum masuk ke tips, penting untuk
memahami konsep State of Health (SOH) atau Kesehatan Baterai. Bayangkan
SOH sebagai kapasitas total baterai untuk menyimpan energi. Saat baru, SOH-nya
adalah 100%. Seiring waktu dan penggunaan, terjadi proses alami yang disebut degradasi
baterai, yang menyebabkan angka SOH perlahan menurun.
Tujuan utama perawatan adalah untuk
memperlambat laju degradasi ini. Semakin lambat penurunannya, semakin awet
baterai Anda.
Panduan Praktis: 8 Cara Merawat
Baterai Mobil Listrik Anda
Berikut adalah delapan cara terbukti
yang direkomendasikan oleh para ahli dan produsen untuk menjaga kesehatan
baterai mobil listrik Anda.
1. Patuhi "Aturan Emas": Hindari Mengisi 100%
atau Mengosongkan 0%
Baterai Lithium-ion pada mobil
listrik paling "bahagia" saat dayanya berada di level tengah. Untuk
penggunaan sehari-hari, terapkan aturan emas 20-80%. Usahakan untuk
mengisi daya saat kapasitas mendekati 20% dan mencabutnya saat mencapai sekitar
80%. Mengisi hingga 100% memberikan tekanan lebih pada sel baterai. Lakukan
pengisian penuh hanya saat Anda benar-benar membutuhkannya untuk perjalanan
jauh.
2. Prioritaskan AC Charging di Rumah, Batasi DC Fast
Charging
Pengisian daya di rumah menggunakan AC
Charging (arus bolak-balik) adalah metode terbaik untuk kesehatan baterai.
Arusnya yang lebih rendah dan stabil jauh lebih "lembut" pada
baterai. Sebaliknya, DC Fast Charging (arus searah) memang sangat cepat,
tetapi menghasilkan panas lebih tinggi yang dapat mempercepat degradasi jika
terlalu sering digunakan. Anggap fast charging sebagai solusi saat
darurat atau dalam perjalanan jauh, bukan untuk kebiasaan harian.
3. Jaga Suhu Baterai: Hindari Panas dan Dingin Ekstrem
Suhu adalah musuh terbesar baterai.
Usahakan untuk memarkir mobil di tempat yang teduh dan sejuk. Hindari
membiarkan mobil terjemur di bawah terik matahari dalam waktu lama. Sistem BMS
(Battery Management System) pada mobil modern memang akan mendinginkan
baterai, tetapi alangkah baiknya jika kita tidak memaksanya bekerja ekstra
keras.
4. Mengemudi dengan Halus dan Cerdas
Gaya mengemudi yang
agresif—akselerasi mendadak dan pengereman keras—akan menyedot daya dalam
jumlah besar secara instan. Ini tidak hanya boros energi tetapi juga memberikan
tekanan pada baterai. Dengan mengemudi lebih halus, Anda tidak hanya
memperpanjang jarak tempuh tetapi juga menjaga kesehatan baterai dalam jangka
panjang.
5. Maksimalkan Penggunaan Regenerative Braking
Ini adalah salah satu fitur
tercanggih pada mobil listrik. Regenerative braking mengubah energi yang
terbuang saat pengereman atau deselerasi menjadi listrik untuk mengisi kembali
baterai. Gunakan fitur ini semaksimal mungkin dengan mengatur levelnya. Ini
membantu mengurangi beban kerja baterai dan menambah beberapa kilometer pada jarak
tempuh Anda.
6. Perhatikan Beban dan Jaga Tekanan Ban
Membawa beban yang tidak perlu akan
membuat motor listrik bekerja lebih keras, yang berarti menarik lebih banyak
daya dari baterai. Selain itu, pastikan tekanan ban selalu sesuai rekomendasi
pabrikan. Ban yang kempis akan meningkatkan hambatan gulir dan membuat mobil
lebih boros energi.
7. Jangan Ditinggal Terlalu Lama dalam Kondisi Kosong
Jika Anda berencana tidak
menggunakan mobil untuk waktu yang lama (lebih dari dua minggu), pastikan
baterai tidak dalam kondisi kosong atau penuh. Kondisi ideal untuk
"hibernasi" adalah dengan menjaga level daya di sekitar 50% hingga
60%.
8. Percayakan pada Jadwal Servis Resmi
Meskipun mobil listrik minim
perawatan mesin, sistem baterai, pendingin, dan perangkat lunak BMS perlu
diperiksa secara berkala. Selalu ikuti jadwal servis yang direkomendasikan di
bengkel resmi. Teknisi memiliki alat diagnostik khusus untuk memastikan semuanya
berfungsi optimal dan mendeteksi potensi masalah sejak dini.
![]() |
| sumber gambar: wuling.id |
Perawatan Mudah untuk Ketenangan
Jangka Panjang
Merawat baterai mobil listrik agar
awet ternyata berpusat pada kebiasaan-kebiasaan kecil yang cerdas. Dengan
menghindari kondisi ekstrem—baik dari sisi level daya, suhu, maupun gaya
berkendara—Anda sudah melakukan langkah terbesar untuk melindungi investasi
Anda. Dengan begitu, Anda bisa menikmati semua keuntungan mobil listrik dengan
ketenangan pikiran selama bertahun-tahun yang akan datang.
Sumber Gambar 1: seva.id
Penulis: Omar Maulana





