Mengapa Mesin Bus Diletakkan di Belakang?
Sejarah Posisi Mesin pada Bus
OTOMAGZ - Bus-bus yang melintas di jalanan Indonesia kini memiliki ciri khas yang seringkali luput dari perhatian: posisi mesinnya yang berada di belakang. Namun, tahukah Anda bahwa bus tidak selalu didesain seperti itu? Pada era awal transportasi bus, sebagian besar bus menggunakan konfigurasi mesin depan (front engine), yang diposisikan tepat di samping pengemudi.
Desain ini diwarisi dari truk, di mana
mesin di depan sangat umum. Bus dengan mesin depan memiliki suara yang
bising di bagian depan, ruang kabin yang sempit, dan pengemudi yang duduk
berdekatan dengan mesin.
Namun, seiring dengan evolusi teknologi dan tuntutan akan kenyamanan bus yang lebih baik, para produsen mulai bereksperimen dengan posisi mesin. Di era 1970-an hingga 1980-an, tren mesin belakang bus (rear engine) mulai muncul di Eropa dan secara bertahap diadopsi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Pergeseran ini bukanlah kebetulan. Ini adalah sebuah revolusi desain yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada pada bus mesin depan, serta meningkatkan efisiensi dan pengalaman berkendara secara keseluruhan.
Kami akan mengupas tuntas mengapa mesin belakang bus menjadi
standar baru, dampaknya terhadap kenyamanan penumpang, dan
perbandingannya dengan bus mesin depan yang kini semakin langka.
Keunggulan Mesin Belakang untuk
Kinerja Bus
Penempatan mesin di belakang
memberikan sejumlah keunggulan yang signifikan terhadap performa bus.
- Stabilitas dan Keseimbangan: Bobot mesin yang berat berada
di bagian belakang bus. Ini membuat distribusi bobot menjadi lebih merata,
memberikan stabilitas yang lebih baik saat bus melaju di kecepatan tinggi
atau berbelok di tikungan.
- Torsi dan Traksi: Pada bus mesin belakang,
roda penggerak (roda belakang) berada dekat dengan mesin. Hal ini membuat
tenaga dari mesin langsung dialirkan ke roda, meningkatkan traksi dan
akselerasi.
- Efisiensi Sistem Penggerak: Dengan mesin yang dekat dengan
roda penggerak, sistem transmisi menjadi lebih sederhana dan efisien.
Tidak diperlukan lagi poros penggerak yang panjang, yang dapat mengurangi
gesekan dan bobot.
Keunggulan-keunggulan ini membuat performa
bus dengan mesin rear engine menjadi lebih unggul, terutama dalam
hal kestabilan dan efisiensi.
![]() |
| sumber gambar: IG newarmada.official |
Dampak Mesin Belakang terhadap
Kenyamanan Penumpang
Salah satu dampak terbesar dari
penggunaan mesin belakang bus adalah peningkatan drastis pada kenyamanan
penumpang.
- Kabin yang Jauh Lebih Tenang: Dengan mesin yang berada di
bagian belakang, kebisingan dan getaran dari mesin dapat diminimalisir.
Penumpang di bagian depan bus tidak akan terganggu oleh suara mesin yang
keras, yang membuat perjalanan menjadi jauh lebih tenang dan nyaman.
- Tidak Ada Panas dari Mesin: Pada bus mesin depan,
panas dari mesin seringkali terasa di bagian kabin depan. Dengan mesin
belakang bus, panas dari mesin tidak akan mengganggu penumpang.
- Ruang Kabin yang Lebih Luas: Dengan tidak adanya mesin di
bagian depan, ruang kabin menjadi lebih luas dan fleksibel. Desainer bisa
merancang interior yang lebih lega, dengan kursi yang lebih nyaman dan ruang
kaki yang lebih lapang.
Kenyamanan bus dengan mesin belakang adalah
alasan utama mengapa ia menjadi pilihan favorit di kelas eksekutif dan
pariwisata.
Perbandingan dengan Bus Bermesin
Depan
Meskipun mesin belakang bus
memiliki banyak keunggulan, bus mesin depan juga memiliki kelebihannya
sendiri, yang membuatnya masih digunakan di beberapa segmen.
- Biaya Produksi: Bus mesin depan cenderung lebih murah
dalam hal produksi dan perawatan. Hal ini menjadikannya pilihan yang ideal
untuk bus-bus di kelas ekonomi atau bus dalam kota yang tidak memerlukan kenyamanan
ekstra.
- Perawatan Mesin yang Mudah: Posisi mesin di depan membuat
perawatan menjadi lebih mudah. Mekanik dapat dengan mudah mengakses mesin
tanpa harus membongkar bagian belakang bus.
- Kelemahan: Namun, kelemahan bus mesin depan sangat
jelas, terutama dari sisi kenyamanan bus. Kebisingan, getaran, dan
panas dari mesin seringkali mengganggu penumpang dan pengemudi.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa
setiap konfigurasi memiliki tempatnya masing-masing.
![]() |
| sumber gambar: IG alrai_megatrend |
Tren Penggunaan Mesin Belakang di
Bus Modern
Di era modern, tren penggunaan mesin
belakang bus semakin dominan.
- Kelas Eksekutif dan Pariwisata: Hampir semua bus di kelas
eksekutif, VIP, dan pariwisata menggunakan mesin rear engine. Hal
ini karena kenyamanan bus adalah faktor penentu di segmen ini.
- Bus Transjakarta dan Bus Kota: Bus-bus Transjakarta dan bus
kota modern juga mulai mengadopsi mesin belakang bus. Alasan
utamanya adalah untuk memberikan ruang kabin yang lebih luas dan lantai
yang lebih rendah, sehingga penumpang, termasuk penyandang disabilitas,
bisa naik dan turun dengan mudah.
- Inovasi Teknologi: Dengan teknologi yang
semakin canggih, mesin rear engine kini lebih efisien dan ramah
lingkungan.
Tren ini menunjukkan bahwa mesin belakang bus adalah masa depan dari industri bus.
Alasan mengapa mesin bus
diletakkan di belakang adalah sebuah keputusan desain yang cerdas, yang
didasarkan pada perpaduan antara keunggulan teknis, efisiensi, dan yang paling
penting, kenyamanan bus. Dari stabilitas yang lebih baik hingga kabin
yang lebih tenang, mesin rear engine telah mengubah pengalaman
perjalanan bus secara total.
Meskipun bus mesin depan
masih memiliki tempatnya, masa depan industri bus adalah mesin belakang.
Dengan inovasi yang terus berlanjut, kita akan memiliki bus yang tidak hanya
mengantarkan kita ke tujuan, tetapi juga memberikan pengalaman perjalanan yang
tak terlupakan.





