Sejarah dan Penemu Pesawat Jet Tempur Pertama di Dunia

OTOMAGZ-Di tengah deru mesin piston yang mendominasi langit
Perang Dunia Kedua, sebuah revolusi senyap tengah dipersiapkan di
fasilitas-fasilitas penelitian rahasia. Era baling-baling yang telah berkuasa
selama beberapa dekade akan segera berakhir, digantikan oleh teknologi propulsi
baru yang menjanjikan kecepatan dan ketinggian yang tak terbayangkan
sebelumnya.
Ini adalah babak pembuka dari Perjalanan TeknologiJet Tempur dari perang dunia hingga modern, sebuah kisah tentang inovasi,
persaingan, dan kejeniusan yang melahirkan mesin perang paling canggih pada
masanya.
Dua Jenius di Balik Era Jet: Hans
von Ohain dan Frank Whittle
Kisah pesawat jet tidak dapat diceritakan tanpa
menyebut dua nama yang, meskipun bekerja secara terpisah di negara yang
berseberangan, menjadi pilar utama dalam pengembangan mesin jet. Mereka adalah
Hans von Ohain dari Jerman dan Frank Whittle dari Inggris.
Hans von Ohain: Sang Pionir Jerman
Dr. Hans von Ohain, seorang fisikawan muda Jerman, adalah otak di balik mesin jet fungsional pertama yang berhasil mengudara. Dengan dukungan dari produsen pesawat Ernst Heinkel, von Ohain mengembangkan mesin turbojet Heinkel HeS 3.
Inovasinya didasarkan pada konsep kompresor
sentrifugal yang menarik udara, memadatkannya, mencampurnya dengan bahan bakar,
lalu membakarnya untuk menghasilkan daya dorong yang luar biasa. Pemahaman
fundamental inilah yang menjadi dasar Bagaimana Mesin Jet Bekerja pada pesawat tempur di masa-masa awal pengembangannya.
Frank Whittle: Inovator dari
Inggris
Di seberang Selat Inggris, seorang perwira Royal Air
Force (RAF) bernama Frank Whittle secara independen mematenkan desain mesin
turbojetnya sendiri pada tahun 1930, jauh sebelum von Ohain. Namun, Whittle
menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan dukungan finansial dan kelembagaan
dari pemerintah Inggris. Baru pada akhir tahun 1930-an ia berhasil membangun
mesin Power Jets W.1 yang fungsional, yang kemudian menjadi dasar bagi mesin
jet Sekutu.

Heinkel He 178: Cikal Bakal
Pesawat Jet
Pada tanggal 27 Agustus 1939, beberapa hari sebelum invasi Polandia yang memulai Perang Dunia II, pilot uji Erich Warsitz menerbangkan Heinkel He 178 ke angkasa. Ditenagai oleh mesin HeS 3 karya von Ohain, He 178 tercatat dalam sejarah sebagai pesawat pertama di dunia yang terbang murni menggunakan tenaga jet.
Meskipun pesawat ini hanyalah sebuah
prototipe eksperimental dan tidak pernah diproduksi massal atau dipersenjatai,
keberhasilannya membuktikan secara tak terbantahkan bahwa propulsi jet adalah
masa depan aviasi militer.

Messerschmitt Me 262 Schwalbe:
Sang Elang Tempur Jet Pertama
Jika He 178 adalah pembuka jalan, maka Messerschmitt
Me 262 "Schwalbe" (Burung Walet) adalah bintang utamanya. Pesawat
inilah yang secara definitif menyandang gelar sebagai pesawat jet tempur
operasional pertama di dunia. Ditenagai oleh dua mesin turbojet Junkers
Jumo 004, Me 262 adalah sebuah lompatan kuantum dalam teknologi dirgantara pada
zamannya.
Dengan kecepatan lebih dari 870 km/jam, Me 262 jauh
lebih cepat daripada pesawat tempur piston terbaik milik Sekutu, seperti P-51
Mustang. Kecepatan superior ini memberinya kemampuan untuk mendikte
pertempuran, menyerang formasi pengebom dengan cepat, dan melarikan diri
sebelum pesawat pengawal dapat bereaksi.
Kehadirannya di medan perang Eropa pada tahun 1944,
meskipun terlambat dan dalam jumlah terbatas, memberikan kejutan besar bagi
pilot-pilot Sekutu dan menjadi yang pertama dalam daftar panjang Pesawat Jet
Tempur Legendaris yang Mengubah Dunia Militer.
Gloster Meteor: Jawaban Sekutu di Era Jet
Menyadari ancaman teknologi jet Jerman, Sekutu
mempercepat program mereka sendiri yang berakar dari desain Frank Whittle.
Hasilnya adalah Gloster Meteor. Pesawat ini menjadi satu-satunya jet tempur
Sekutu yang beroperasi secara aktif selama Perang Dunia II, memasuki layanan
dengan RAF pada bulan Juli 1944, hanya beberapa saat setelah Me 262.
Meskipun sedikit lebih lambat dan kurang radikal dalam
desainnya dibandingkan Me 262, Meteor adalah platform yang andal dan efektif.
Peran utamanya adalah mencegat bom terbang V-1 yang diluncurkan Jerman ke
Inggris, sebuah tugas yang sangat cocok untuk kecepatan tingginya. Secara
historis, tidak pernah terjadi duel langsung antara Me 262 dan Gloster Meteor,
namun kehadiran keduanya di langit Eropa menandai akhir dari supremasi pesawat
bermesin piston dalam pertempuran udara.

Warisan dan Dampak Kelahiran Jet
Tempur
Kelahiran Messerschmitt Me 262 dan Gloster Meteor,
yang didorong oleh visi para penemu seperti Hans von Ohain dan Frank Whittle,
bukan hanya sebuah catatan kaki dalam sejarah Perang Dunia II. Ia adalah sebuah
babak baru yang fundamental.
Teknologi ini mengakhiri era pertempuran udara jarak dekat (dogfight) klasik dan membuka jalan bagi pengembangan jet tempur supersonik, teknologi siluman, dan peperangan elektronik modern. Dari eksperimen rahasia di Jerman dan Inggris, fondasi untuk setiap pesawat tempur canggih yang kita kenal hari ini telah diletakkan, sebuah warisan abadi dari para pionir yang berani memimpikan cara baru untuk menaklukkan angkasa.
Sumber gambar: Canva
Penulis: Gelar Hanum (hnm)

