Perbandingan Kecepatan Kereta KAI dengan Negara Lain di Asia

 Perbandingan Kecepatan Kereta KAI dengan Negara Lain di Asia

OTOMAGZ-Di tengah geliat modernisasi transportasi, kecepatan menjadi tolok ukur kemajuan. Saat ini, kita tahu bahwa KAI Siapkan Inovasi Kereta Cepat dengan Kecepatan Hingga 160 Km/Jam. Rencana ambisius ini tentu mengundang pertanyaan: di mana posisi Indonesia saat ini dan ke depan dalam peta persaingan kecepatan kereta api di benua Asia yang sangat dinamis?

Membandingkan kecepatan kereta bukan hanya soal adu cepat, tetapi juga melihat sejauh mana sebuah negara berinvestasi dalam teknologi, infrastruktur, dan konektivitas. Asia adalah rumah bagi para pionir kereta super cepat sekaligus negara-negara berkembang yang sedang mengejar ketertinggalan. Mari kita lihat posisi KAI di antara mereka.

 Jasa Pembuatan Website

Para Raksasa Kecepatan: Tiongkok dan Jepang

Ketika berbicara tentang kereta tercepat, dua negara ini selalu berada di puncak. Mereka berada di liga yang berbeda, fokus pada layanan high-speed rail (HSR) atau kereta peluru.

  • Tiongkok: Negara ini adalah pemimpin absolut dalam hal kecepatan dan skala. Kereta Maglev Shanghai adalah layanan komersial tercepat di dunia, mencapai 460 km/jam. Di luar itu, jaringan kereta cepat Fuxing Hao secara rutin beroperasi pada kecepatan 350 km/jam, menghubungkan hampir semua kota besar di negara itu.
  • Jepang: Sebagai pionir melalui Shinkansen sejak 1964, Jepang terus berinovasi. Layanan Shinkansen seperti seri N700 dan E5 secara konsisten berjalan pada kecepatan 320 km/jam. Jepang sangat terkenal dengan ketepatan waktu dan rekor keamanannya yang nyaris sempurna.

 

Dibandingkan dengan dua raksasa ini, kecepatan operasional KAI saat ini (rata-rata 80-120 km/jam) dan bahkan Kereta Cepat Whoosh (350 km/jam di rute terbatas) menunjukkan bahwa Indonesia masih dalam tahap awal pengembangan HSR. Namun, Whoosh adalah bukti bahwa Indonesia memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengadopsi teknologi serupa.

Perbandingan Kecepatan Kereta KAI dengan Negara Lain di Asia

Negara Maju Lainnya: Korea Selatan dan Taiwan

Tidak hanya Tiongkok dan Jepang, negara maju lainnya di Asia Timur juga memiliki jaringan kereta cepat yang mapan.

  • Korea Selatan: Dengan layanan KTX (Korea Train eXpress), negara ini memiliki jaringan kereta cepat yang efisien dengan kecepatan operasional hingga 305 km/jam. KTX menjadi tulang punggung transportasi yang menghubungkan Seoul dengan kota-kota besar lainnya seperti Busan.
  • Taiwan: Taiwan High Speed Rail (THSR) menggunakan teknologi Shinkansen Jepang dan beroperasi pada kecepatan puncak 300 km/jam, mempersingkat perjalanan dari ujung utara ke ujung selatan pulau tersebut secara dramatis.


Target 160 km/jam untuk kereta konvensional KAI menempatkan Indonesia pada kategori "higher-speed rail", sebuah langkah transisi penting sebelum membangun jaringan HSR yang lebih luas seperti Korea Selatan dan Taiwan.

 

Persaingan di Asia Tenggara: Malaysia, Thailand, dan Vietnam

Di kawasan kita sendiri, persaingan untuk menjadi yang tercepat juga semakin memanas. Di sinilah perbandingan dengan Indonesia menjadi paling relevan.

  • Malaysia: Layanan ETS (Electric Train Service) milik KTM adalah pesaing terdekat untuk kereta antarkota KAI saat ini. ETS mampu beroperasi dengan kecepatan hingga 140 km/jam di rute utamanya, sedikit di atas kecepatan maksimal kereta Argo KAI. Malaysia juga memiliki rencana jangka panjang untuk HSR yang menghubungkan Kuala Lumpur dengan Singapura.
  • Thailand: Thailand sedang dalam proses membangun jalur kereta cepat pertamanya yang akan menghubungkan Bangkok dengan kota-kota lain, dengan target kecepatan 250 km/jam. Saat ini, kereta konvensional mereka masih beroperasi pada kecepatan yang lebih rendah dari KAI.
  • Vietnam: Sama seperti Thailand, Vietnam memiliki rencana ambisius untuk membangun jalur HSR Utara-Selatan, namun proyek ini masih dalam tahap perencanaan.

Perbandingan Kecepatan Kereta KAI dengan Negara Lain di Asia

Dalam konteks Asia Tenggara, rencana KAI untuk mencapai 160 km/jam adalah langkah yang sangat progresif. Jika berhasil, ini akan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin dalam hal modernisasi kereta api konvensional di kawasan ini. Pencapaian ini dimungkinkan oleh berbagai Teknologi Baru di Balik Rencana KAI Tingkatkan Kecepatan Kereta yang sedang dipersiapkan.


Pada akhirnya, perbandingan ini menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang benar. Meskipun masih jauh dari kecepatan para raksasa Asia, langkah strategis untuk meningkatkan kecepatan menjadi 160 km/jam adalah fondasi penting yang akan menciptakan Dampak Sosial dan Ekonomi dari Peningkatan Kecepatan Kereta KAI secara luas, mendorong Indonesia menuju era baru konektivitas darat yang modern dan efisien.



Sumber gambar: Canva

Penulis: Gelar Hanum (hnm) 

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *